Nama :
Dove Enrew Bernadian Silalahi
Kelas :
3ID06
NPM :
33414259
Dosen :
Muhammad Ridha Alfarabi Istiqlal, SP.Msi
Kegunaaan
Efektif Analisis Data Sekunder pada Penelitian Berbakat Pendidikan
1. Latar Belakang
Analisis
data sekunder pada awalnya dalam bidang pendidikan berbakat yang dimulai pada
pengaruh pekerjaan Lewis Terman dan rekan-rekannya pada Stanford University. Beberapa orang menganggap bahwa pekerjaan ini
menjadi studi longitudinal yang pernah dilakukan dalam bidang psikologi
(Cravens, 1992). Terman dan rekan-rekannya mengumpulkan data dan diarsipkan
dalam jumlah besar pada sekitar 1.500 anak-anak berbakat (IQ>140) dalam
beberapa decade terakhir. Tujuan terman pada data yang telah diarsipkan adalah
data tersebut dapat berguna dan telah tersedia bagi peneliti-peniliti di masa
yang akan dating untuk memajukan sutudi pengembangan bakat dan studi pengukuran
kemampuan kognitif. Meskipun penggunaan data tersebut menurun pada tahun
baru-baru ini, para peneliti terus melakukan pemeriksaan pada data tersebut
dalam rangka memberikan wawasan yang baru dalam pengembangan bakat.
2. Pembahasan dan Tujuan
Analisis
data sekunder berbeda dari analisis data primer baik dari bentuk maupun
fungsinya. Windle (2010) menunjukan bahwa analisis data primer digunakan untuk
mengumpulkan dan menganalisis data pertama kali. Sedangkan analisis data
sekunder digunakan sebagai cara untuk mengeskplorasi hubungan antara varibel
alternative atau dari persepektif peneliti yang berbeda, serta melakukan studi
penelitian dengan menggunakan metodologi statistil yang mungkin belum tersedia
pada data yang asli.
Beberapa
manfaat dan hubungan pada bidang pengembangan bakat. Pertama data arsip
nasional yang menjadi perwakilan data yang utama membuat set data yang tersedia
bagi peneliti berbakat atau tidak memiliki biaya memiliki set data yang besar.
Kedua, studi penelitian yang mendapat dana besar dari pemerintah biasanya
menggunkan pengumpulan data dari beberapa individu yang banyak dan juga dalam
beberapa konteks yang berbeda sehingga memungkinkan untuk mengeksplor pengaruh
sistemik atau ekologis yang lebih besar. Ketiga, penggunaan data set
representative secara nasional memungkinkan dalam memilih sampling secara lebih
luas, dengan demikian meningkatkan validitas temuan eksternal. Keempat,
analisis sekunder dari data arsip yang besar memungkinkan akses ke variabel
array yang lebih relevan bagi disiplin ilmu pengembangan psikologi, kognitif
psikologi, pskologi social, ataupun psikologi pendidikan. Oleh karena itu
analisis data sekunder tersebut dapat memfasilitasi indisipliner. Hal ini tidak
mengherankan bahwa analisis data sekunder memberikan kesempatan yang besar
untuk peneliti indisipliner, sebagai kolaborasi sering berada pada akar
analisis sekunder. Artinya, peneliti dari berbagai disiplin sering
berkolaborasi dalam merancang pengumpulan data. Keterbatasan dan tantangan
dalam analisis data sekunder yang dicirikan dari orang-orang yang terlatih,
terukur, dan kohort. Melakukan analisis sekunder pada data kadang-kadang sulit,
terutama ketika salah satu kekurangan tertentu. Banyak sekali peneliti yang
harus mengkonversikan data yang disediakan pada CD kompatibel dengan paket
menggunakan software statistik, dan
beberapa upaya yang dilakukan sebelum data diubah menjadi format data yang
lebih penting ketika melakukan analisis sekunder pada arsip data. Terdapat
cara-cara khusus yang digunakan untuk membantuk peneliti dalam mengangani
beberapa tantangan yang disediakan.
Tahun
1962, Konsorium antar Universitas Politik dan Sosial Penelitian (ICPSR)
didirikan oleh survey pusat penelitian di Universty of Michigan dan 21
universitas lainnya di Amerika Serikat. Mahasiswa dan peneliti yang menghadiri
dan yang berpartisipasi dalam lembaha dapat mengases data sekunder publik
dengan cara mendaftar sebagai anggota ICPSR.
Data
juga dikumpulkan dari orang tua dan saudara, lingkungan, sekolah dan guru,
teman, mitra kerja, hal ini memungkinan peneliti dapat mengkeplore bagimana
pencapaian dampak sosial lingkungan dan hasil yang berhubungan dengan kesehatan
remaja awal yang beranjak dewasa. Data kesehatan dikumpulkan dalam empat titik
waktu. Pertama (1994-1995) yang berfokus pada anak-anak umur 7-12 tahun dilihat
berdasarkan keluarga, sekolah, dan demografi diri. Kedua (1996), dilakukan
survei pada 15.000 siswa pada tahun yang sama dan dari banyak daerah. Ketiga
(2001), lebih berfokus pada anak kuliah dan pekerja, yang mencakup orang-orang
umur 18-26 tahun. Keempat (2007-2008), yang disurvei dari mereka adalah fokus
kepada banyaknya pilihan hidup dalam dewasa muda. Data ini telah digunakan
untuk melacak tren perkembangan mulai masa anak-anak, remaja, sampai dewasa
muda.
ELS:
2002 terdiri dari 4 gelombang. Gelombang 1 (2002) yang berfokus pada infomasi
demografis 10 siswa dalam kelas berdasarkan pengalaman sekolah, sikap, dan
keyakinan. Gelombang 2 (2004) berfokus pada siswa sekolah dan pengalaman
bekerja dan rencana untuk masa depan. Gelombang 3 (2006), berfokus pada masalah
akses perguruan tinggi dan pilihan. Gelombang 4 (2012) berfokus pada hasil
penilaian seperti ketekunan, pencapaian pendidikan tertinggi, dan transisi ke
tempat kerja.
Sementara
ada beberapa cara bagi para peneliti untuk mengidentifikasi bakat dan mahasiswa
berbakat dari berbagai cara ELS: 2002. Pertama cariabel transkip tindak lanjut
dan masuk perguruan tinggi skor tes, yang terdiri dari data yang dikumpulkan
dari transkrip dan menawarkan informasi yang sangat berharga. Kemudian
menggunakan data dari kedua variabel transkrip tindak lanjut data pertama dan
skor perguruan tinggi, peneliti bias mengindentifikasi bakat dan siswa
berbakat. Artinya bisa mempertimbangkan saru siswa berbakat dan mencetak dalam
level pada tes tertentu.
3. Ringkasan dan Kesimpulan
Menggambarkan
bagaimana data analisis sekunder sangar berharga untuk pengumpulan data asli
dan analisis. Analisis data sekunder tidak harus dilihat sebagai pengganti data
primer malainkan sebagai sumber alternatif untuk peneliti pengembangan bakat.
Memahami pentingnya pengumpulan dan pengarsipan data longitudinal pada individu
berbakat yang benar-benar penting untuk memajukan bidang dalam penilitian
pendidikan berbakat pada abad-21.
Refrensi Jurnal:
https://docs.lib.purdue.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1048&context=giftedchildren
https://docs.lib.purdue.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1048&context=giftedchildren